Dilansir dari GELORA.CO (26/11/23) - Â Aksi bela Palestina awalnya berlangsung dengan damai, ditutup oleh sholat berjamaah, sholat ghoib dan doa bersama.
Namun setelah aksi damai selesai, diduga seseorang membuat kekacauan dengan membakar bendera Palestina dan tauhid. Kejadian ini dikaitkan dengan adanya peserta aksi yang membawa poster provokatif dengan tulisan "Orang Bodoh Pasti Akan Mendukung Israel."
Salah satu korban yang tewas dalam kejadian ini adalah peserta aksi, yang sebelumnya dilaporkan mengalami pengeroyokan ormas adat pasukan Manguni Makasiouw.
Bentrokan massa ini terjadi karena tidak memahami bahwa akar masalah Palestina adalah penjajahan. Sudah seharusnya semua orang apalagi muslim sepakat bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini.
Sehingga sudah saatnya umat bersatu dan menyeru untuk mewujudkan kemerdekaan bersama. Karena pada hakikatnya setiap muslim di dunia ini terjajah oleh belenggu kapitalisme liberal, dan terpecah oleh sekat-sekat nasionalisme.
Disamping itu, seharusnya negara mampu mencegah peristiwa ini melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkannya. Penerapan Islam seharusnya menjadi pilihan. Kebijakan yang diambilpun bukan bersumber dari hasil pemikian manusia yang rusak, tapi berasal dari Allah sebagai Tuhan semesta alam. Sehingga tidak akan ada lagi kesenjangan apalagi ketimpangan karena kebenaran diatas segalanya bukan berlandaskan kepentingan semata.
Islam juga memiliki sistem Pendidikan yang berkualitas yang mampu membangun kekuatan mental anak didik, baik pada level keluarga, Masyarakat dan negara. Negara menjauhkan lingkungan dari hal-hal negative. Sehingga secara pribadi, sosial dan negara akan terbangun sebuah peradaban yang luhur, seperti halnya kepemimpinan zaman Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya kegemilangan peradaban Islam yang hampir menaungi 2/3 dunia adalah berlandaskan hukum Al-Qur'an, tidak memakai hukum yang lain.