Suatu hari Markoya menemui sahabat sekaligus guru spiritualnya, Mukidi. Kedatangan Markoya hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang selalu ceria dengan berbungkus-bungkus rokok terselip di saku bajunya. Hari ini Markoya datang dengan wajah yang kusut, tergambar jelas beban berat menyelimuti hatinya.
KEMBALI KE ARTIKEL