Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Chairil Anwar dan Senja di Pelabuhan Kecil

3 Juli 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:07 3110 0
[caption id="attachment_184201" align="alignleft" width="300" caption="Pelabuhan Sunda Kelapa/doc.Fathoni Arief"][/caption]

Dalam sebuah sajak Chairil Anwar pernah bercerita tentang "Senja Di pelabuhan kecil". Satu sajak yang ia persembahkan buat Sri Ayati.

Pelabuhan kecil yang ditulis menurut Sri Ayati adalah Sunda Kelapa. Senja di Sunda Kelapa bersitkan satu hal bagi seorang Chairil Anwar. Satu tempat dimana ia curahkan isi hati akan kekagumannya atas seorang Sri Ayati, wanita idamannya. "Saya tahu Chairil mencintai saya namun tak pernah mengatakan bahwa ia suka pada saya," kata Sri Ayati di sebuah wawancara yang sempat di unggah di Youtube.

"Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut," (Senja di Pelabuhan Kecil)

Menurut Sri Ayati, Sunda Kelapalah pelabuhan kecil yang dimaksud dalam puisi Chairil. Dalam Sajak itu dengan satu imajinasi bisa dibayangkan indahnya pelabuhan saat itu. Membayangkan Chairil yang sedang kasmaran berjalan diantara perahu-perahu yang tertambat tidak berlayar dan dari kejauhan nampak elang yang terbang mengitarinya.

Ada beberapa nama yang pernah disebut dalam puisi Chairil Anwar-Sri Ayati bukanlah satu-satunya. Namun puisi Chairil pada Sri Ayati berbeda. Ada perasaan tersembunyi sesuatu yang tak mampu ia katakan secara langsung. Seorang Chairil mungkin tak bisa katakan sesuatu secara blak-blakan aku suka, aku benci, atau yang lainnya. Keinginan ungkapkan segala sesuatu disalurkannya melalui segala puisi hasil karyanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun