Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Pojok Jakarta : Generasi Kolong Jembatan

10 Juni 2010   00:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:38 226 0
[caption id="attachment_163112" align="aligncenter" width="500" caption="doc.Fathoni Arief"][/caption]

Kejadianya selalu sama. Ketika saya masih kerja di daerah Kebayoran Lama setiap pulang saat sepeda motor  terhenti di lampu merah tugu Pancoran seorang gadis kecil usianya belumlah menginjak 5 tahun menyusup diantara mobil dan sepeda motor yang berhenti. Gadis kecil mengulurkan tangan berharap rupiah dari setiap pengendara berpindah dari jaket atau kantong celana ke tangannya. Tubuh kecilnya hilang diantara kumpulan motor yang siap tancap gas ketika lampu berwarna hijau. Ia terus melangkah diantara kendaraan yang mengepulkan gas dari knalpot tanpa masker tanpa alas kaki. Dari hari ke hari hampir sama dan selalu ada seorang wanita dewasa entah itu ibu atau siapanya berdiri mengawasi di pinggir.

Hampir tiap hari setiap pulang kerja ketika melewati tugu pancoran melihat mereka. Tak pernah saya memberi recehan pada mereka. Namun suatu ketika kebetulan saya membawa sebungkus permen. Ketika gadis kecil berhenti sebungkus permen itu saya berikan. Ternyata ada kebahagiaan tersendiri yang terbaca dari ekspresinya. Sambil berjalan ia sibuk membuka-buka permen dan seakan lupa dengan deretan pengendara motor dimana biasa ia menjulurkan tangan mengharap rupiah.

Gadis kecil itu bukanlah satu-satunya generasi penerus bangsa yang gamang nasibnya. Ada berapa banyak perempatan, kolong-kolong yang dihuni anak-anak seperti mereka. Seperti di stasiun coba saja amati ketika naik KRL tujuan manapun utamanya ketika naik kereta kelas ekonomi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun