Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kepercayaan = Kertas

30 Juni 2013   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:12 148 0
Pernah nggasi ngrasain serasa jadi orang penting gitu di salah satu komunitas ternama. Sebut aja ternama, dah gitu aja. Seneng kan kalo udah merasa “ada” dalam komunitas itu. Serasa dikasih kepercayaan lebih dari yang lain. Orang penting lho orang penting. Entah mungkin bukan sebagai leader atau wakilnya, bukan juga sebagai pemilik komunitas itu. Hanya sebagai orang biasa yg nyoba buat partisipasi ngeramein komunitas itu. Statusnya biasa aja, hanya saja karna dia punya kretifitas yg tinggi serta ide nya yg jenius jadi banyak yang kasih kepercayaan. Aku pernah nemuin orang semacam ini. Komunitas seperti ini lebih tepatnya. Mereka menjunjung tinggi kepercayaan. Kebetulan komunitas ini merupakan suatu kelompok yang bergerak di bidang kemajuan pemuda. Jadi ngga heran kalau mereka butuh sosok yang pinter buat nuangin ide-ide kreatif mereka. Dan sosok itu ada di dalam komunitas itu. Dia bukan seorang leader yang kepercayaannya bisa terjamin, dia hanya seorang anggota yang ingin berpartisipasi dalam komunitas ini. Namun alhasil, berkat ide-idenya yang cemerlang serta jenius itu komunitas tersebut bisa maju terus hingga menjadi komunitas yang sangat dibutuhkan masyarakat serta komunitas terpandang. Itu semua dominan berkat idenya itu. Semua orang disitu sangat percaya bahwa dia adalah sosok yang bisa membantu majunya komunitas itu. Saking percayanya, kepercayaannya terhadap sosok itu melebihi kepercayaan mereka terhadap leader mereka sendiri. Disitu aku belajar banyak, meskipun aku bukanlah salah satu anggota itu, bukan juga sebagai salah satu pendiri komunitas itu, hanya orang yang setia mendengar cerita tentang konflik-konflik yang terjadi di komunitas itu serta memberikan solusi. Dan itu yang sangat penting. Solusi. Oh ya, seiring berjalannya waktu, semakin majulah komunitas itu hingga pada saatnya, sosok yang diberi kepercayaan itu melakukan kesalahan sedikit yang mungkin hal itu sudah sangat biasa dilakukan oleh teman kerabatnya bahkan leadernya sekalipun. Kesalahan itu adalah dia lupa memberi tau kepada leadernya bahwa lusa ada rapat pemuda, yang si leader harus datang. Hanya karena lupa nya itu. Komunitas ini kehilangan kepercayaan dari para pemuda karena mereka merasa komunitas ini hanya sebuah permainan belaka. Dari hal sepele yang sama sekali tidak sengaja. Saat itu aku menjadi salah satu anggota pemuda yang sempat menyaksikan adegan muaknya pemuda. Hai guys, kawan, teman, apalah itu. Dari kejadian ini saja aku dapat banyak sekali pelajaran. Bahwa ternyata suatu kepercayaan sangat mahal dan mahal sekali harganya. Tidak melihat siapa dia, status nya apa, dan dari keluarga mana dia berasal. Kepercayaan tetap suatu benda yang tidak bisa dibeli dan dijual dengan materi. Ibarat suatu kertas, jika satu kertas masih bersih dan tanpa noda, kemudian ada yang meremasnya dan dibuka kembali, seperti itulah kepercayaan. “sekali sudah dirusak, tidak akan bisa kembali sempurna”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun