Sebut dan panggil saja namanya Fira. Cewek kelas sebelah yang famous di kalangan banyak cowok di sekolah ini. Entah apa yang berhasil membuat dia begitu menarik hati teman-temannya. Yang terpenting dia anak pindahan dari luar kota. Sudah dua bulan dia menduduki kelas barunya. Dan tidak ada dua jam setelah dia duduk dari bangku yang biasa dia tempati, banyak sekali teman yang mendekatinya. Dari teman kelasnya, kelas sebelah, adik kelas, bahkan tidak jarang guru pun ikut bergabung mendekatinya. Entahlah, yang pasti dia sangat famous di sekolah itu. Aku mengamatinya dari jauh. Lebih tepatnya di bawah sudut jendela ini tempat biasanya aku melihat sosok yang tidak pernah muncul lagi. Ginang. Namanya Ginang. Makhluk dari Sukabumi ini berhasil menjuhkan nilai ujian pertamaku. Entah apa yang membuatnya terlihat sangat menawan menggunakan seragam osis dengan balutan sweeter hitam kesayangannya. Postur tinggi serta kacamata yang tidak pernah lepas dari kepalanya itu. Kulit putih alami yang ia dapat dari pasangan blesteran Perancis-Sukabumi itu tidakĀ pernah sekalipun mendapatkan hinaan dari teman-temannya atas penampilannya sekarang. Makhluk ganteng itu selalu mangkal di perpustakaan tiap jam istirahat kedua. Usai makan siang aku tak pernah meluangkan waktu sebentar untuk melihatnya sebentar lewat sudut jendela kelasku. Satu detik melihatnya, dua detik, tiga detik, kemudia pergi. Ada makna tersirat dari wajahnya. Ada yang membuatnya sangat menarik sehingga tidak ada alasan untuk tidak melihatnya setiap istirahat kedua. Sekalipun aku tau, dia tak akan melihatku lagi.