Jangan ditebang biarkan merebak
Buahnya untuk kenduri tujuh turunan
Dari zaman ke zaman
Anak cucu menikmati gulai cempedak
Kenduri beranak pinak
Kenduri pernikahan
Bahkan kenduri kematian
Pohon cempedak tetap kokoh di halaman
Puluhan tahun pengabdian
Tak putus menjatuhkan buah
Tak henti bersedekah
Kayunya mulai lapuk
Penuh capuk
Kala memeluk tercium aroma
Gulai cempedak sang permaisuri raja
Leluhur menitip asa
Tumbuh anak pohon cempedak menggantikan si tua
Tetap semarak kenduri-kenduri adat
Meneruskan duduk sila makan merapat
Menghatur petitah adat bergema
Tak lekang oleh masa
Bukan kenduri jika tanpanya
Inilah hikayat pohon cempedak di tanah raja diraja