Apakah pada pokok kayu yang hampir mati
Pada tebing yang menatap beku
Atau raung jatuh ke jurang tak berbunyi
Mematung di mulut gua terpekik kelelawar
Tak mungkin menyentuh gao nan meletup marah
Aku ingin meraung
Sekeras hentakan bumi
Walau petir memarahi
Atau angin sibuk mengacau ceracau
Begitu ingin raung menghempas
Biar lepas beban menghimpit mati
Jiwa ingin meregang lega
Gumpalan terberai hilang
Aku mulai melempar raung
Memantul ke langit tinggi
Mencabik-cabik awan nirmala
Jauh...tapi raung tetap jatuh ke lubuk hati
Tergenang tangis dalam teriak tak berbunyi
Raung tinggallah raung, diam membungkam murka