Kita selalu berdua mengejar bola
Saat matahari tergelincir jelang senja
Berbau tengik
Bersimbah peluh di bawah terik
Kulit kita terbakar
Laksana tembikar
Itu dulu, saat kita bocah
Kawan,
Kita menyisihkan rupiah demi rupiah
Demi membeli barang mewah
Selembar kaos bola
Terpajang di kamar sempit tak berjendela
Tak dipakai
Hanya tersimpan diampai
Itu dulu, saat remaja