Memandang marah pada langit, kenapa hujan tak sudah
Menggerutu raga kuyup basah
Oh, berapa lama harus berteduh dipenantian
Ingatan lepas pada belahan jiwa
Sayang, aku sendiri dalam deru hujan
Tubuh tanpa hangat dekapan
Tak berselimut jaket beraroma pengembara
Bisikanmu terngiang di telinga, menembus lorong hati
Dik, jangan mengutuk hujan
Lafalkan doa mustajab, hujan adalah keberkahan
Tak lagi terlontar kata mengutuk hujan, semesta menjadi saksi
FS, 17 Desember 2021