Kawan memeluk dalam sunyi nan gelisah
Pena batin menggelepar jika tak bertinta
Hampa, bak taman tak berbunga
Pada puisi, aku berbincang penuh suka
Tak peduli sematan sebuah tanda
Tak perlu juga berkibar tinggi di langit
Kata-kata lahir dari hati dianggit
Aku bebas tertawa
Diam-diam menyembunyikan air mata
Melepas rindu menggunung
Mengurai berhelai-helai gumpalan mendung
Puisiku adalah nyawaku
Yang akan tercabut bersamaan dalam satu waktu
Aku tak peduli gelar, puja puji
Karna aku sungguh mencintai puisi, menjadi milik sejati
FS, 19 September 2021
Puisi ini pernah tayang di sebuah blog