Menjelang lebaran saya jadi ingat suatu kisah, saya mulai dikata-katain bukan perempuan gegara ngga bisa bungkus parsel. Pada dulu kala, saat gratifikasi belum dilarang, kantor NGO (LSM) kami yang hit, selalu mengirim parsel lebaran ke pejabat yang punya hubungan kerjasama. Misalnya mengirim parsel untuk Bapak Bupati, Bapak Sekda, Kepala Kehutanan dan lain-lain.
Kami, para perempuan ditugaskan membungkus parsel. Tahu ngga, saya malu banget parsel saya yang paling jelek bin kusut. Ibu Kepala Bagian Administrasi yang galak bilang, kalau ikatan pita saya kayak ngikat kaki ayam. Huff.
"Jangan suruh Fatmi bungkus parsel, kado, merangkai bunga" ancam Ibu ADM pada teman-teman.
"Jelek, ngga ada seninya," lanjutnya.
Jadi jika perempuan pada sibuk ngurus parsel, saya segera melimpir main catur sama rekan pria atau mendengar cerita mereka tentang hutan dan keajaibannya.