Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rimba Tinggal Nama

30 Oktober 2020   05:44 Diperbarui: 30 Oktober 2020   05:45 323 72
Suara mesin senso, suara kematian yang berteriak girang
Menebas kepala, tangan, kaki batang demi batang
Diam, tak bisa melawan
Walau berdiri gagah tak punya kekuatan

Wahai angin, beri daya
Biarkan diri ini rebah menimpa mereka
Wahai hujan, hujani bumi dengan dahsyat
Banjir, tanah longsor hadiah buat Si keparat

Rimbo Ganea, sebuah rimba sedang sekarat
Batang demi batang telah berubah kerat demi kerat
Rimba tak tersisa, tinggal nama
Mereka menghabisi, tanpa kembali menanaminya

Dengar tangisan rimba penuh kesedihan
Yang tertiup pada semesta dalam kesendirian
Kami dimatikan oleh keserakahan
Manusia-manusia tak berhati, dipenuhi rasa haus dan kelaparan

FS, 30 Oktober 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun