Dalam usia, itu sudah tua
Bak kakek yang menopang jalan dengan tongkat kayu
Bak nenek pikun lupa waktu
Tujuh puluh lima, mungkin ajal akan tiba
Kaya raya tapi punya hutang dimana-mana
Akan di warisi kepada anak, cucu, cicit dan seterusnya
Sampai mereka heran, kenapa mereka harus membayarnya
Tujuh puluh lima, tapi semangat tetap empat puluh lima
Hanya berharap, bertahan sepanjang masa