Haruskah aku tersandar
Dalam harapan yang memudar
Membuatku tersadar
Bahwa satu persatu pergi
Di kebiri ego tinggi
Mau menang sendiri
Enggan introspeksi
Bahu-bahu tempat bersandar bubar
Dan aku duduk di pinggir mimbar
Tak ada yang berapi-api dalam semangat
Tak ada kata-kata menguntai nikmat
Satu persatu pintu di kunci
Tempat berpesta lengang sunyi
Dan aku tafakur dalam genangan air mata
Kapan keadilan bisa dirasa
FS, 01 Juni 2020