Menarik selimut, mendekap erat
Kucari gawai dibalik bantal
Pagi-pagi aku sudah rindu berat
Apa kabarmu?
Apa Lawang Sewu masih berpintu-pintu
Kapan kita menikmati lumpia hangat
Mencicipi wingko babat
Kamu tertawa, kita tertawa
Lima menit cukup melepas rindu yang dirasa
Jarak menyemburkan rindu diantara kita
Saling memeluk dari ruang hampa
Semoga kau baik-baik saja
Doa selalu terucap tanpa jeda
Nduk, kapan pulang? Mataku mulai berkaca-kaca
@fatmisunarya, 29 Maret 2020