Ingin kuruntuhkan dinding itu
Berdiri kokoh membatu
Dingin berwarna hitam abu-abu
Kau mau melawanku?
Kau mau menghancurkanku?
Dinding itu berteriak
Gaungnya menghentak
Dan aku tersudut dalam bentak
Aku ikut berterak dengan mulut terkunci
Suaranya jatuh ke lubuk hati
Hanya terdengar jantung kencang berdetak
Tulang ikut gemeretak
Aku punya nyali sebesar dunia
Tapi kekuatan sebesar kerikil saja
Dan lagi-lagi aku tak berdaya
Hanya karena seorang wanita
Tak mungkin kusesali sebagai makhluk lemah
Kudengar bisik, bersabarlah
Aku memeluk sabar di tiap langkah
Tuhan menyayangiku, mengganti dengan limpahan berkah
@fatmisunarya, 25 Maret 2020