Dulu, kau pernah menyematkan sebuah cincin bermata biru
Kita bertunangan, katamu penuh seri
Itu terjadi dua puluh sembilan tahun yang lalu
Cincin ini sendiri di penantian
Dirimu sudah terikat erat pada cincin yang berbeda
Dan aku? Patah dalam kesendirian
Memeluk rasa setia yang hampa
Empat tahun sekali, berhamburan sesal dan maafmu
Terima kasih kau tetap mengenangku
Namun tangis tak pernah kering di dua puluh sembilan
Cincin ini tak pernah lepas dijari tangan
Aku tidak menunggu
Tidak mengharap kembali
Rasa cinta juga sudah membeku
Aku hanya tak putus mengenang di dua puluh sembilan Februari
@fatmisunarya, 29 Februari 2020