Penuh amarah
Berkejaran dengan rasa marah
Sial, aku terjebak disini
Raga-raga itu tergambar pada kata egois
Berkepala batu
Berujung pada buntu
Sial, susah diurai dengan logis
Kenapa hidupku bersentuhan dengan raga-raga itu
Rasa cemas
Rasa takut
Mengintimidasi ditiap waktu
Wahai tuan, jiwaku adalah kebebasan
Yang tak bisa dikebiri dengan apapun alasan
Wahai tuan, ragaku adalah kemerdekaan
Yang tak bisa dipasung dengan erat ikatan
Bagaimana rupa diri
Bagaimana rasa hati
Tak seorangpun menguasai
Akulah pemilik satu-satunya selain Ilahi
@fatmisunarya, 26 Februari 2020