Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Jiwa yang Kemarau

15 Desember 2019   21:50 Diperbarui: 15 Desember 2019   21:54 44 3
Pemuda kurus lusuh sudah berganti penampilan kini
Gemuk, parlente dan wangi
Cita-cita atau dendamkah?
Entahlah....

Kala itu, semua orang meneriakinya miskin dan papa
Direndahkan membuatnya bangkit dengan gila
Bertarung dengan segala cara
Tak seorangpun boleh menghina

Kutempuh cara hitam agar putih dimata mereka
Walau penuh coreng moreng dosa
Aku tak ingin bersama derita
Dalam gelimang harta, aku tertawa

Tapi kenapa aku tetap merasa sulit dalam susah?
Rasa haus serta puas yang tak sudah
Dunia hanya sesaat membuat silau
Keluh si kaya dalam jiwa yang kemarau

Sungai Penuh, 15 Desember 2019
@fatmisunarya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun