Tetapi aku tak merasa bijak untuk ikut marah dan memakinya, bahkan mengutukinya. Aku cuma melihat bahwa ia adalah pelanggan ‘commuter line’ yang setiap hari harus berjuang dengan pengguna lainnya untuk sampai ke tempat kerja dengan sedikit nyaman. Maka, dalam kelelahannya... tentu bisa dimengerti jika ia menjadi ‘sewot’ dan membagi kekesalan hatinya di akun Path-nya yang mungkin baginya adalah semacam diary atau curahan harian. Sangat lazim dan pantas dimaklumi.