Pengajaran sastra di sekolah sampai saat ini masih dinilai gagal mengembangkan apresiasi sastra. Kegagalan ini sebenarnya telah lama dikeluhkan oleh H.B. Yassin sejak tahun 1970-an. Dua puluh tahun kemudian, keluhan itu masih juga muncul, antara lain dari Sapardi Djoko Damono dan Taufiq Ismail.