Mungkin aku yang terlalu peka terhada rasa. Tapi aku menangis untuk diriku sendiri, bukan meminta perhatian, bukan. Apalagi belas kasihan, aku bukan yang suka menunjukkan kelemahan. Menjerit dalam tangisan, itu hanya kebiasaan. Kamu tahu? Itu yang menguatkan, yang membuatku masih bisa bertahan.
Jadi, bukan seperti yang kamu pikirkan. Bukan karena kehilangan satuan, atau menginginkan sentuhan. Ini hanya tentang bagaimana caraku menguatkan. Bukan karena aku berlebihan.
http://fasihhradiana.blogspot.com/