Tuhan, aku ingin menembus kepekatan mega, yang angkuh hendak meledakkan getar amarah. Aku ingin menangkap kilau kedalaman sisa-sisa suara dalam batas senja. Izinkan aku saja yang menyeringai terluka, jangan mereka. Aku masih bisa tegar dalam sikap sempurna, meski tangisku pecah di batu. Tapi jangan biarkan mereka meminang air di sangkar mata, gantikan saja dengan selaksa tawa.
KEMBALI KE ARTIKEL