Dari sudut pandang filosofis, pemikiran para filsuf seperti Plato dan Aristoteles juga menolak praktik riba. Plato berargumen bahwa riba menyebabkan perpecahan dalam masyarakat dan berfungsi sebagai alat eksploitasi oleh golongan kaya terhadap golongan miskin[3]. Aristoteles menekankan bahwa uang seharusnya digunakan sebagai alat tukar dan bukan sebagai sumber keuntungan tambahan melalui bunga[3][6].