Panasnya siang seperti memanggang seluruh tubuh Pak Amat. Keringat mengalir deras di sela-sela topinya. Handuk yang melingkar di lehernya pun tampak basah. Pak Amat memegang ujung handuknya untuk mengelap keringatnya. Ia mendesah panjang melihat gerobak mi ayamnya. Gulungan mi yang berada di baskom baru berkurang dua. Biasanya saat makan siang, gulungan mi itu sudah hampir habis.
KEMBALI KE ARTIKEL