Memiliki lingkungan kampus yang bersih dan sehat akan berdampak positif bagi kehidupan kampus. Mahasiswa dan dosen akan selalu senang pergi ke kampus dan melakukan KBM. Namun jika lingkungan kampus kotor, mahasiswa dan dosen tidak akan merasa bersemangat untuk datang ke kampus. Bahkan, saat pembelajaran dimulai, mahasiswa dan dosen mungkin merasa tidak nyaman, bosan, dan mengantuk.
Bahkan, universitas disebut sebagai rumah kedua bagi para mahasiswa. Dimana, para mahasiswa ke universitas, karena semua aktivitas mereka dimulai untuk belajar, melakukan tugas dan melaksanakan berbagai organisasi.
Oleh karena itu, kebersihan lingkungan universitas harus benar-benar dijaga demi kreativitas lingkungan kampus yang asri, bersih dan hijau. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kawasan kampus tetap bersih dan asri adalah dengan gerakan penghijauan. Gerakan penghijauan adalah gerakan menanam pohon dan tanaman di beberapa tempat agar lingkungan menjadi hijau, bersih dan tidak kering.
Gerakan penghijauan bisa dilakukan sendiri dan di tempat yang dekat dengan kita untuk mahasiswa strategi kampus. Gerakan ini akan sangat bermanfaat jika benar-benar diterapkan untuk pencegahan banjir atau perlindungan lingkungan pencemaran dan masalah lingkungan lainnya.
Gerakan penghijauan ini bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah dimulai dari diri sendiri. Setelah menanamnya, kita perlu merawat, merawat, dan melestarikan pohon dan tanaman yang telah kita tanam agar dapat tumbuh subur. Peran penghijauan tentunya akan berdampak besar bagi lingkungan.
Tanaman yang kita tanam pada dasarnya akan menyerap air hujan, sehingga daerah yang ditumbuhi banyak tanaman akan memiliki suplai udara yang cukup. Dengan banyaknya pohon yang ditanam akan menurunkan suhu lingkungan sekitar menjadi sejuk, segar, dan nyaman. Selain itu, pada siang hari pohon akan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia dan dapat menyerap karbondioksida (CO2).