Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

6 Kendati di Pelipis Matamu

5 Juni 2019   21:14 Diperbarui: 5 Juni 2019   21:25 45 2
Beberapa menit menuju gelap, hujan sedang deras-derasnya dan angin terlalu riuh untuk bisa memahami omelan Ibu. Waktu terlalu cepat, bosan terlalu sering bersarang. Batuk Bapak membuat danau matanya berlinang, namun tidak juga membuatnya melepaskan rokok dari sela-sela jarinya. Ibu, tidak begitu betah dengan cahaya lampu di malam hari, lebih nyaman gelap semua dan tenang, katanya adem. Bukannya berpikir buruk, segala bentuk pemikiran dari yang paling juntrung sampai yang terburuk pasti ada. Yang aku tahu, waktu bergulir memakan jarak untuk ku membuat mereka bahagia semakin sempit. Aku terburu dan berimpit dalam ruang terbatas ini, lebih-lebih permasalahan asmara yang tak kunjung mujur. Dia masih keras kepala dan aku terlalu megah menyayanginya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun