KRI Raden Eddy Martadinata-331 diambil dari nama seorang pahlawan nasional, Raden Eddy Martadinata, yang dikenal sebagai salah satu perintis TNI Angkatan Laut dan Menteri/Panglima Angkatan Laut di masa kemerdekaan. Penamaan ini tidak hanya untuk mengenang jasa-jasa beliau, tetapi juga untuk menginspirasi semangat juang generasi penerus dalam mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia.
Proses pembangunan KRI REM-331 dimulai dengan pemasangan lunas pada 16 April 2014 di galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen, Belanda. Proyek ini melibatkan kerjasama yang erat antara PT PAL Indonesia dan mitra asing untuk memastikan bahwa teknologi dan standar internasional diterapkan dalam pembangunannya. Kapal ini kemudian diluncurkan pada 18 Januari 2016 dan mulai berlayar pada 7 April 2017 setelah melalui serangkaian uji coba dan penyempurnaan.
Dengan biaya pembangunan yang mencapai sekitar USD 300 juta (setara dengan Rp 4,62 triliun), KRI REM-331 dirancang untuk menjadi salah satu kapal perang tercanggih di kawasan Asia Tenggara. Keputusan untuk membangun kapal ini merupakan bagian dari upaya modernisasi armada TNI AL, sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk memperkuat pertahanan maritim sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Spesifikasi dan Kemampuan Teknis
KRI Raden Eddy Martadinata-331 memiliki spesifikasi teknis yang mengesankan, menjadikannya sebagai salah satu fregat paling canggih di kawasan ini. Kapal ini memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, dan berat benaman sekitar 2.365 ton. Desain kapal ini dirancang dengan perhatian khusus pada stabilitas dan kemampuan manuver, sehingga mampu beroperasi secara optimal dalam berbagai kondisi laut.
1. Sistem Propulsi dan Kecepatan
KRI REM-331 menggunakan sistem propulsi Combined Diesel or Electric (CODOE), yang memungkinkan kapal untuk memilih antara mesin diesel atau motor listrik tergantung pada situasi dan kebutuhan operasional. Kapal ini dilengkapi dengan dua mesin diesel berkekuatan 10.000 kW MCR dan dua motor listrik 1.300 kW MCR. Sistem ini dihubungkan dengan dua gearbox input/output ganda dan dua baling-baling dengan sistem kontrol pitch (CPP) berdiameter 3,65 meter. Sistem propulsi canggih ini memungkinkan KRI REM-331 untuk mencapai kecepatan maksimal hingga 28 knot (52 km/jam), dengan kecepatan jelajah 18 knot (33 km/jam), dan kecepatan ekonomi 14 knot (26 km/jam).
Kapal ini juga memiliki kemampuan jelajah yang sangat baik, dengan jangkauan hingga 3.600 mil laut (6.667 km) pada kecepatan jelajah dan 5.000 mil laut (9.300 km) pada kecepatan ekonomi. Ketahanan operasionalnya lebih dari 20 hari di laut, menjadikannya ideal untuk misi-misi jarak jauh tanpa perlu sering kembali ke pelabuhan untuk pengisian ulang bahan bakar atau persediaan.
2. Persenjataan dan Sistem Pertahanan
KRI REM-331 dilengkapi dengan berbagai sistem persenjataan modern yang memungkinkan kapal ini untuk menghadapi berbagai ancaman, baik dari udara, permukaan, maupun bawah laut. Kapal ini memiliki meriam utama OTO Melara 76mm yang mampu menembak dengan kecepatan tinggi dan presisi, serta Milenium Gun 35mm yang efektif dalam menghadapi serangan udara dan misil. Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan dua meriam Denel GI-2 kaliber 20mm untuk pertahanan jarak dekat.
Untuk sistem misil, KRI REM-331 dipersenjatai dengan 12 rudal anti-udara MBDA VL MICA dan 8 rudal anti-kapal Exocet MM40 Block III. Rudal-rudal ini memungkinkan kapal untuk melindungi diri dari serangan udara dan kapal permukaan musuh dengan efektivitas tinggi. Kapal ini juga dilengkapi dengan dua tabung torpedo EuroTorp B515, masing-masing berisi tiga torpedo A244/S Mod.3 Whitehead yang dirancang untuk menghancurkan kapal selam musuh.
3. Sistem Sensor dan Elektronik
Kemampuan deteksi dan pengolahan data KRI REM-331 didukung oleh berbagai sistem sensor dan elektronik canggih. Kapal ini dilengkapi dengan radar surveilans 3D multibeam SMART-S Mk2 dari Thales Group, yang mampu mendeteksi dan melacak ancaman udara dan permukaan dalam radius yang luas. Sistem ini didukung oleh radar pengendali tembakan STIR 1.2 MK.2 (STING) yang memastikan akurasi dalam penargetan senjata.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan sonar Thales UMS 4132 Kingklip dan CAPTAS 2/UMS 4229 untuk deteksi kapal selam. Sistem komunikasi canggih seperti Thales TACTICOS Combat Management System dan LINK Y Mk 2 datalink system memungkinkan KRI REM-331 untuk terhubung dan bertukar informasi secara real-time dengan kapal lain dalam armada, serta dengan pusat komando.
Untuk melindungi diri dari serangan elektronik, KRI REM-331 dilengkapi dengan Thales VIGILE 100 Electronic Support Measures (ESM) dan Thales Scorpion Electronic Countermeasures (ECM). Sistem decoy TERMA SKWS DLT-12T 130mm melengkapi kemampuan pertahanan elektronik kapal ini dengan menembakkan decoy untuk mengelabui misil musuh.
4. Kemampuan Operasi Helikopter
KRI REM-331 juga dilengkapi dengan hangar dan flight deck yang mampu menampung helikopter AS565 Panther. Helikopter ini dapat digunakan untuk berbagai misi, termasuk anti-kapal selam, pengawasan maritim, dan penyelamatan. Kemampuan ini menambah fleksibilitas operasional kapal dalam menghadapi berbagai situasi di laut.
Partisipasi dalam RIMPAC 2024
Partisipasi KRI Raden Eddy Martadinata-331 dalam Latihan Bersama Multilateral Rim of the Pacific (RIMPAC) 2024 di Hawaii menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekuatan maritim yang signifikan. RIMPAC, yang merupakan latihan angkatan laut terbesar di dunia, diikuti oleh 29 negara dan bertujuan untuk memperkuat kerjasama maritim serta meningkatkan kapabilitas angkatan laut negara peserta.
Selama RIMPAC 2024, KRI REM-331 berpartisipasi dalam berbagai sesi latihan, baik di pelabuhan (harbour phase) maupun di laut (sea phase). Latihan-latihan ini meliputi Gun Exercise (GUNEX 1) untuk latihan tembakan permukaan, NSFS RODEO untuk kompetisi bantuan tembakan ke darat, dan Raidex untuk latihan pertahanan udara dan misil. Selain itu, KRI REM-331 juga terlibat dalam latihan anti kapal selam (CASEX), pembekalan di laut (UNREP), dan berbagai latihan komunikasi dan formasi seperti Flaghoist dan SCREENEX.
Keikutsertaan KRI REM-331 dalam latihan-latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan tempur dan kerjasama internasional TNI AL, tetapi juga memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kapal perang dengan teknologi mutakhir yang mampu bersaing di tingkat global. Kehadiran KRI REM-331 dalam RIMPAC 2024 juga merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik dan dunia.
Kontribusi dan Peran Strategis
Sebagai bagian dari armada TNI Angkatan Laut, KRI Raden Eddy Martadinata-331 memainkan peran strategis dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia. Kapal ini siap untuk berbagai misi, mulai dari operasi militer untuk mempertahankan wilayah kedaulatan Indonesia hingga operasi non-militer seperti misi kemanusiaan dan bantuan bencana.
Kemampuan kapal ini untuk beroperasi secara mandiri selama lebih dari 20 hari di laut, dengan jangkauan ribuan mil laut, menjadikannya ideal untuk misi-misi jarak jauh, termasuk patroli di wilayah perbatasan dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. KRI REM-331 juga memiliki kemampuan untuk beroperasi di berbagai kondisi cuaca dan medan, berkat desain dan konstruksi yang kokoh serta stabilitas yang baik.
Selain itu, partisipasi KRI REM-331 dalam misi internasional seperti RIMPAC menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk berkolaborasi dengan negara-negara lain dalam menjaga keamanan maritim global. Kapal ini juga berperan dalam diplomasi maritim, di mana TNI AL menggunakan kekuatan angkatan lautnya sebagai alat untuk membangun kerjasama dan menyelesaikan sengketa maritim secara damai.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun KRI Raden Eddy Martadinata-331 telah membuktikan dirinya sebagai kapal perang yang handal dan canggih, tantangan tetap ada dalam menjaga dan mengoperasikan kapal ini. Pemeliharaan rutin dan modernisasi teknologi menjadi kunci untuk memastikan bahwa KRI REM-331 tetap berada dalam kondisi optimal untuk menghadapi berbagai ancaman di masa depan.
PT PAL Indonesia, sebagai pembuat kapal, memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan suku cadang dan layanan pemeliharaan yang berkualitas untuk kapal ini. Selain itu, pelatihan terus-menerus bagi awak kapal juga penting untuk mengoperasikan sistem-sistem canggih yang ada di kapal ini dengan efektif.
Di masa depan, KRI REM-331 akan terus menjadi salah satu tulang punggung armada TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim Indonesia. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, kapal ini juga perlu diperbarui secara berkala untuk tetap relevan dan siap menghadapi tantangan baru.
Kesimpulan
KRI Raden Eddy Martadinata-331 adalah salah satu contoh nyata dari kemampuan Indonesia dalam membangun dan mengoperasikan kapal perang modern yang mampu bersaing di tingkat global. Dengan spesifikasi teknis yang canggih dan kemampuan tempur yang handal, kapal ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan negara, tetapi juga sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan maritim Indonesia.
Partisipasinya dalam latihan internasional seperti RIMPAC 2024 memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara maritim terkemuka di kawasan Asia-Pasifik. KRI REM-331, dengan segala keunggulan dan kemampuannya, akan terus memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini, sekaligus mendukung upaya Indonesia untuk berkontribusi dalam keamanan maritim global.
Di tengah tantangan yang ada, KRI Raden Eddy Martadinata-331 tetap menjadi kebanggaan bangsa, menunjukkan bahwa Indonesia mampu membangun kapal perang yang tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga memiliki kemampuan untuk beroperasi di berbagai misi dan situasi. Dengan demikian, KRI REM-331 tidak hanya menjadi alat pertahanan yang kuat, tetapi juga simbol dedikasi dan komitmen Indonesia dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritimnya.