Aku terbangun di bawah mentari pagi yang telah merekah. Mata yang masih tersayup-sayup mencoba menerka apa yang sedang tengah terjadi, begitu aku sadar telah berada di tepian atas tebing dengan hamparan laut yang luas dan megah. Semelir angin menelisik tubuh yang malang dan dekil ini, deburan ombak terdengar begitu riuh rendah menghantam dinding tebing, dan burung camar yang berterbangan di antara gelombang awan.
KEMBALI KE ARTIKEL