Hari itu adalah hari yang sibuk, Anwar harus menjalani sidang yang panjang. Sejak pagi hari buta dirinya telah keluar dari rumah tanpa mengucapkan kata selamat tinggal kepada Raffa yang masih tertidur di ranjang yang empuk. Berbekal sarapan pagi yang terdiri dari nasi goreng dan buah-buahan, Anwar terpaksa makan dan minum di antara padatnya hilir mudik kendaraan bermotor di Jakarta. Setiap sudut jalanan tidak ada yang kosong, semuanya penuh akan pekerja yang sibuk menjalankan rutinitas hariannya itu.
KEMBALI KE ARTIKEL