Azan subuh berkumandang. Matahari terus mendaki puncak langit di balik rapatnya gedung-gedung tinggi Ibu Kota Jakarta. Â Tidak seperti di kota lainnya, penduduk Jakarta seolah tidak pernah tidur. Banyak di antara mereka, termasuk diriku, yang telah hinggap di bawah tanah menunggu kedatangan MRT yang siap menjemput kami ke lokasi kerja masing-masing. Aku berjalan seperti semut, tiap jengkal aku melangkahkan kaki, menengadah kepala, dan memandang lautan manusia yang telah memadati tiap sudut lorong MRT.
KEMBALI KE ARTIKEL