Prajurit belanda itu mencoba terbangun. Bokongnya cukup keras menghentak lantai kedai, sehingga membuat dirinya tertatih sakit untuk kembali berdiri. Kolonel Vogel menatap sinis prajurit tersebut, gestur yang dia perlihatkan seolah akan menggambarkan nasib dan masa depan prajurit tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL