Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jangan Lupakan Si Boneka dengan Wajah Merah Ini

17 Juni 2013   00:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:55 369 1

Selamat Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke 486 dalam memeriahkan acara ulang tahun kota Jakarta ini gubernur DKI Jakarta Pak Jokowi dan wakilnya Bang Ahok menggelar acara pekan produk kreatif daerah 2013 provinsi DKI Jakarta dengan motto nya Kreativitas Tanpa Batas Untuk Jakarta Baru, yang diselenggerakan pada tanggal 15-16 Juni 2013 di Silang Monas Barat Daya.

Disela-sela acara tersebut Nampak sosok yang sudah tidak asing lagi namun jarang sekali hadir di era yang modern ini. Ondel- ondel itu lah namanya dan kebteulan saya bertemu alngsung dengan salah satu pemain yang memakai ondel – ondel itu. Ya sebut saja namanya Bang Rojali kelahiran betawi asli sejak kapan bang Rojali ini bermain boneka ondel- ondel ini ? sudah hampir 10 tahun saya ikut dalam pertunjukan ondel –ondel ini, lalu ondel – ondel itu awalnya dari mana sih bang ? ondel- ondel ini bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. ondel-ondel ini juga dulunya memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Ondel –ondel itu selain untuk pertunjukan dulu tujuannya untuk apa ? Ada catatan sejarah tentang ondel-ondel nyang mengatakan. Konon, ondel-ondel telah ada sebelum Islam tersebar di Jawa. Namun, bukan sebagai salah satu boneka seni, tapi semacam jimat penolak bencana.

Ukuran boneka ondel –ondel ini berapa sih bang ? Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bamboo yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupatopeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Terus kenapa muka nya yang satu merah satunya lagi warna putih ? nah kalau ondel-ondel laki –laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih .

terus selain ondel –ondel biasanya pertunjukannya dilengkapi musik ? Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak tentu, tergantung dari masing-masing rombongan. Ada yang diiringi tanjidor, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Gejen, Kampung Setu. Ada yang diiringi dengan pencak Betawi seperti rombongan “Beringin Sakti” pimpinan Duloh, sekarang pimpinan Yasin, dari Rawasari. Adapula yang diirig Bende, “Kemes”, Ningnong dan Rebana ketimpring, seperti rombongan ondel-ondel pimpinan Lamoh, Kalideres. Bagaimana perkembangan ondel – ondel di zaman sekrang ini bang ? sangat mengecewakan karena sebagian besar orang sudah lupa dengan ondel –ondel ini dan banyaknya pengaruh budaya luar yang membuat ondel – ondel ini semkain kurang diminati penduduk Jakarta . Harapannya di Ulang tahun kota Jakarta yang ke 486 ini apa bang ? ya harapan saya semoga DKI Jakarta semakin aman,tentram, nyaman , dan penduduknya tidak pernah lupa sama ondel – ondel ini .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun