Dalam setiap anak pasti merasa kesedihan yang tidak tertahankan apabila sosok "ibu" tak ada disisi. Tidak kurang juga yang meneteskan air mata saat "ibu" mereka tidak hadir memenuhi setiap waktu di keseharian mereka. Namun , jawaban dari seorang anak lelaki dari 10 bersaudara yang mana merupakan anak yang paling kecil diantara saudara. Saat memandikannya , sang kakak bertanya " Fateh kau ga sedih ibu gada?" jawaban si adik bongsu itu memecahkan tangis dari seorang kakak yang berusaha tegar. " Sedihlah....Tapi... Sedihku dalam hati". Sambil tersenyum melihat kearah si kakak yang meneteskan air matanya. Namun bukan sekali , berbagai pertanyaan yang diberikan oleh saudaranya yang lain semuanya terjawab dengan jawaban yang sangat dewasa untuk anak seusianya. Pernah suatu hari , kakaknya yang lain melihatnya sedang melemparkan pandangan ke arah luar jendela rumah. Tatapannya tampak kosong entah sedang memikirkan apa. Bagaikan org dewasa yang menyimpan pikirannya dan memendamnya. Seperti ingin menyampaikan kepada yang lain untuk tetap kuat dan jangan menyerah. Karena untuk beberapa alasan dan ketidakadilan pengendali hukum yang tidak rasional , ibu terpaksa berjauhan dengan kami untuk sementara waktu dan hari hari tersebut berlalu dengan air mata anak anaknya yang teraniaya.
KEMBALI KE ARTIKEL