Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Mengenai Krisis Agama

5 Januari 2013   19:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:28 784 0

Krisis agama, ya inilah yang dikemukakan oleh sejarawan Arnold Toynbee pada waktu berdialog dengan salah seorang ilmuwan Jepang.Tesis tersebut dikemukakan oleh Toynbee karena agama sudah tidak menjadi bagian hidup orang banyak lagi, hanya menjadi bagian dari kehidupan manusia secara personal, itupun kalau dia religius. Kenapa demikian? Dunia zaman sekarang sudah serba canggih, dapat dikatakan, mau apa? Asal punya kemampuan finansial semuanya bisa dicapai, baik itu dalam aspek kecanggihan teknologi , pencitraan diri untuk kekuasaan sampai kepada penguasaan sumber-sumber produksi. Semua hal ini seakan-akan dicapai manusia tanpa agama. Sebab ketika secara material orang beragama bisa kaya, orang yang tidak beragamapun bisa kaya. Lalu dimana fungsi agama? Ini adalah sebuah pertanyaan aksiologis materialistis mengenai agama. Pertanyaan ini penulis munculkan dengan melihat konteks dunia, khususnya di Eropa pada awal abad ke 20, dimana kelaparan merajalela seperti yang terjadi di Jerman dan Italia yang membuat Fasisme bermunculan. Efek ini kemudian meluaslalu menjadi pemicu utama mainstream materialis dan seterusnya hedonis. Kondisi ini kemudian berlanjut sampai sekarang dimana Eropa (dan Amerika) sudah memiliki kemapanan ekonomi dan negara-negara berkembang sudah dalam proses transisi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun