Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Romantisme "Hujan"

12 Mei 2013   07:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:42 778 0
Hujan begitu dramatis hingga ia mampu membuat suasana romantis...
Hujan seketika menyapa ketandusan rasa yang kian hampa...
Menelisik masuk hingga permukaan rasa...
Membasahi setiap dedaunan jiwa hingga mampu membuatnya merona...

Begitulah hujan,ia datang semerbak mawar yang mempunyai ciri utama.Hujan datang dengan aroma harum disetiap tetesannya.Mendramatisir terjadinya bongkahan-bongkahan awan putih,hingga menjadi awan hitam tak bercahaya.Terkadang ia datang dengan kisah berbeda-beda.Hujan datang kapan saja.Ketika itu mentari sedang teriknya menyinari.Mentari tak pernah mengira bahwa hujan akan berkunjung.Tiba-tiba hujan datang dengan bermiliar-miliar rinainya,dan mentari tak mampu menolaknya.Hujan pun beriringan turun ke dasar bumi dengan berirama.Mentari tak ingin kalah,ia pun tetap memberikan sinar meskipun tak selaras.



Apa yang membuatnya romantis??
Ketika itu ada seseorang yang sangat lama berteduh dibawah langit beralaskan hujan.Ia mampu bertahan lebih lama tanpa pelindung tubuh yang memadai dan ia tidak mencari tempat yang lebih nyaman agar tidak basah.

Kenapa ia mampu?
Karena ia sungguh-sungguh dan merelakan sepenuh hati dan pikirannya menerima segala macam resiko yang akan dilaluinya.Ia sudah tak peduli dengan kondisi fisiknya lagi.Hanya ada hati dan pikiran yang bersinergi ramah menyambut dekapan sebuah romantisme hujan.
Kenapa ia memilih hal sebaliknya.Ia justru menjemput hujan lalu menjadikan dirinya sendiri sebagai wadah untuk melepas segala kepenatan yang melanda.Ia tak terlihat gundah saat itu.Hanya ada satu raut wajah yang menerima segalanya asalkan ia bersama "hujan".Sebuah egoisme persuasi yang lebih mendamaikan alunan emosi dibandingkan akar masalahnya.
Seseorang mengatakan seperti ini :


Pada hujan aku mampu menangis hingga tak ada satu orangpun yang tau.
agar tak terlihat mataku meneteskan air diantara ribuan air yang menghujani tubuhku...
Agar siapapun tak pernah melihatku bersedih...
karena saat hujan berhenti menyirami...
bersamaan itu pula air dari sudut mataku yang bening tak lagi menetes...



Sebaris ungkapan naluriah dari seorang manusia.Ia mampu menyembunyikan perasaan sedihnya ketika hujan datang.Ia berdiri dibawah hujan dan menangis sejadi-jadinya.Karena ia yakini ini salah satu hal yang membuatnya nyaman.Hujan lagi-lagi datang dengan nuansa-nuansa tertentu dengan berbagai simpul romantisme.Hujan dalam hal ini mampu menterjemahkan urutan-urutan rumus rasa yang semakin rumit.Romantisme hujan terkadang mendefinisikan dalam suatu kenangan bersama orang-orang yang kita cintai.Sejuknya suasana hanya mampu terbayarkan dengan kebersamaan canda yang penuh kehangatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun