Mimpi adalah filosofi; sesuatu yang wujud di dalam kepala, dan setiap manusia punya perasaan berdaya untuk mewujudkannya[i]. Namun, susahnya, sesempurna apapun filosofi, manusia selalu dicarap oleh kenyataan pahit bahwa mereka adalah makhluk yang diciptakan dalam keadaan kurang (naqis). Bekalnya kurang, tenaganya tak berdaya, tekadnya tenggelam. Semua kekurangan itu, kadang membuat manusia berhenti di tengah jalan- menyerah untuk mewujudkan filosofinya.Â
KEMBALI KE ARTIKEL