Beberapa waktu yang lalu, saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi area Merapi, tempat terjadinya erupsi besar-besaran pada awal November tahun 2010. Rasanya begitu takjub dengan suasana disana saat ini, sangat jauh berbeda kondisinya dengan beberapa tahun lalu saat area ini terberangus kobaran awan panas dan lava pijar yang melenyapkan beberapa perkampungan di sekitarnya dan menewaskan banyak korban jiwa. Kini, berbagai macam pepohonan baik itu tanaman keras, tanaman semusim, maupun perdu-perduan mulai mengembalikan kehijauan area Merapi. Melihat area merapi yang menghijau membuat adem mata yang memandangnya, limpahan oksigen yang ditebarkan dedaunan hijau yang berfotosintesa siang itu membuat udara terasa sejuk dan segar. Kegiatan masyarakat sekitar area Merapi mulai menggeliat seolah-olah kejadian beberapa tahun silam itu tak meninggalkan trauma mendalam. Ya, mereka telah bangkit meninggalkan luka selaras dengan bangkitnya alam Merapi yang mulai menata kehidupan lestari. Meletusnya Merapi adalah kejadian alam yang tak terelakkan karena terjadi pada siklusnya, namun sepertinya Merapi enggan membuat masyarakat kecil sengsara, segeralah dia berbenah mengembalikan kelestarian alam di sekitarnya.
KEMBALI KE ARTIKEL