Judulnya panjang ya? Memang itu beberapa hal yang ingin saya sentuh dalam tulisan ini. Pertama, berapa banyak di antara kita yang tahu dan paham, mengapa dalam masyarakat kita --bahkan tidak terbatas kalangan Muslim-- sebutan kyai-haji menjadi sebutan tidak terpisahkan? Mengapa sebuatan kyai-haji yang tidak terpisahkan itu tidak hanya populer, sekali lagi melampaui telinga warga Muslim, tapi juga menjadi "standar" absolut tentang kepakaran dalam pengetahuan dan pemikiran Islam, dan tentang kesalihan relijius.
KEMBALI KE ARTIKEL