Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Duet Bir-Ikan Bandeng di Sudut Trawangan

16 Juli 2013   22:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:27 395 0

Pulau Lombok itu semakin eksotis dengan keberadaan sejumlah gili (pulau) yang berada di beberapa wilayahnya terutama Gili Trawangan. Sekiranya anggapan seperti itu yang saya dapatkan dari beberapa orang sebelum menjelajahi pulau di timur Bali ini dengan sendirinya. Saya membayangkan pulau-pulau kecil yang sepi tak berpenghuni seperti yang ada di kepulauan Karimunjawa, Jepara. Maka sampailah saya di salah satu pulau di kawasan Provinsi Nusa Tenggara Barat ini pada Oktober tahun lalu.

Namun, beberapa kawan justru mencegah saya untuk bertandang ke pulau kecil yang terletak di Lombok bagian barat ini. Mereka bilang, Gili Trawangan itu sudah tidak sebagus dulu. Sudah sesak dengan turis dan alamnya tak seindah dahulu kala.

Rasa penasaran saya lebih dominan dibandingkan mengalihkan tujuan ke tempat lain. Akhirnya perjalanan menjelajahi Lombok saya mulai dari Gili Trawangan pada Senin (8/10) lalu. Dari tempat saya menginap jaraknya sekitar dua jam untuk sampai di bangsal, Lombok barat sebelum menyeberang ke Trawangan.

Cukup mudah menjangkau satu gili dari tiga gili di Lombok barat ini. Selain Gili Trawangan ada Gili Meno dan Gili Air yang letaknya berdekatan. Di tempat penyeberangan banyak kapal yang memang hilir mudik ke tiga gili ini. Namun, lagi-lagi Trawangan yang jadi primadona. Terlebih di kalangan turis mancanegara.

Kapal yang saya tumpangi tidak terlalu besar. Satu kapal kira-kira bisa menampung sekitar 20an orang lebih sedikit. Harganya sekitar Rp20.000 sekali menyeberang. Perjalanan lewat laut ini memakan waktu sekitar 30 menit.

Yup, saya pun menginjakkan kaki ke Gili Trawangan. Tak butuh waktu lama untuk menyadari jika pulau ini seperti bukan di Indonesia. Deretan kapal-kapal banyak singgah di bibir pantai. Mereka mengangkut barang apa saja dari pulau utama kemari.

Mata saya tertuju pada kerat botolwarna merah yang berada di tepi pantai. Jumlahnya sangat banyak hingga harus ditumpuk sampai hampir 10 tingkat. Saya kenal betul minuman apa itu. Terlihat jelas dari label sebuah merek minuman beralkohol yang cukup moncer.

Ada perasaan tidak enak yang tiba-tiba menyergap. Seketika saya seperti berada di Denpasar, Bali. Seperti berada di kawasan Kuta ataupun Sanur dan Jimbaran. Dan benar saja pulau ini adalah lautan wisatawan mancanegara. Sepanjang jalan kecil yang mengitari pulau dipenuhi bule dengan gaya merek yang khas ketika berada di pantai.

Wisman lelaki, perempuan, tua maupun muda tampak tak malu-malu berpakaian minim. Bahkan, mereka sekadar menggunakan baju renang dalam berbagai model. Mereka melenggang percaya diri di jalan kecil sepanjang gili ini. Persis, Bali!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun