Jauh sebelum negara-bangsa (nation state) muncul di Asia Tenggara, konflik di Laut China Selatan sudah ada. Tampak seperti kerajaan lokal sudah melihat potensi besar Laut China Selatan. Dengan demikian, dorongan politik dari entitas tersebut secara bertahap muncul untuk menguasasi wilayah Laut China Selatan yang saat itu sudah penuh dengan kapal dagang. Sumber daya alam yang melimpah membuat negara-negara Laut China Selatan bersaing untuk menguasai wilayah tersebut. Sebagian besar negara di Laut China Selatan memiliki wilayah klaim yang bervariasi. Kawasan Laut China Selatan, yang terdiri dari lebih dari 30.000 pulau dan terdiri dari gugusan karang, memiliki banyak potensi sumber daya alam yang luar biasa. Selain itu, karena posisi strategisnya, banyak negara ingin menggunakan Laut China Selatan sebagai sistem pertahanan. Dengan demikian, eskalasi konflik menimbulkan bahaya besar bagi Laut China Selatan. Secara khusus, ada sejumlah negara yang secara resmi mengklaim Laut China Selatan. Kawasan "nine-dash line", sumber utama konflik Laut China Selatan, adalah yang paling menyebabkan ketegangan di wilayah tersebut, termasuk Amerika Serikat (AS) kecuali Singapura.Â
KEMBALI KE ARTIKEL