Seringnya aku ketika titik jenuh itu datang menhampiriku, dan ku gunakan untuk melihat dunia fiktif. Yah fiktif itu film-film yang membuatku rasa penasaran muncul. Saat matahari bangun dari peraduannya, perlombaan suara klakson di mulai, dan segrombolan manusia berdasi berlalu-lalang untuk menemui jalan tujuannya masing-masing. Memang sangat berbeda dengan ku, diriku sendiri yang hanya duduk santai di atas tumpukan kapas yang bersatu karena dilapisi sarungnya.
KEMBALI KE ARTIKEL