adalah olahraga tradisional Jepang dan sangat digemari di Jepang. Dalam setiap turnamen, yang hanya berlangsung 6 kali dalam setahun, arena turnamen pasti dipenuhi oleh penonton. Turnamen sumo ini hanya dilaksanakan di beberapa kota besar. Di Tokyo ada 3 turnamen di bulan Januari, Mei dan September, di Osaka bulan Maret, di Nagoya bulan Juli, dan di Fukuoka setiap bulan November. Setiap turnamen berlangsung selama 15 hari.
Seperti dalam cabang olah raga lain, para pegulat sumo dibagi dalam ranking berdasarkan hasil pertandingan dalam setiap turnamen Bila hasil pertandingannya bagus, maka ranking pegulat sumo akan naik dan bila prestasi jelek, rankingnya akan turun. Pertandingan sumo ini dibagi ke dalam 2 divisi. Divisi Utama disebut Makuuchi dan Divisi II disebut Juryo. Total pegulat sumo dalam 2 divisi ini adalah 70 orang.
Setiap pegulat sumo (rikishi) merupakan anggota dari heya atau kalau dalam olah raga tinju disebut sasana dalam cerita silat mungkin bisa disamakan dengan padepokan. Saat ini di Jepang ada l 52 heya yang terdaftar di Nihon Sumo Kyokai (Japan Sumo Association), kebanyakan berada di daerah Tokyo di sekitar distrik Ryugoku, yang merupakan distrik tempat berdirinya Kokugikan, stadium tempat turnamen sumo Tokyo diselenggarakan. Sebagian kecil ada juga berada di luar kota Tokyo, seperti Saitama, Chiba, dan Ibaraki.
Heya ini bukan hanya sebagai tempat latihan (keiko) para rikishi sumo, tapi juga merupakan tempat tinggal mereka. Mereka makan, tidur, dan latihan di heya mengikuti jadwal ketat yang diatur oleh pemilik heya sekaligus sebagai pelatih, yang disebut oyakata. Dalam aturan olahraga sumo ini, tidak dikenal sistem transfer antar heya. Sejak diterima sebagai anggota heya, biasanya umur 15 atau 16 tahun sampai akhir karir sebagai rikishi, mereka tetap tinggal di satu heya, kecuali jika pelatih yang membawa mereka masuk ke heya itu pindah ke heya lain, maka mereka bisa ikut pindah dengan pelatihnya.
Cara merekrut anggota heya biasanya dengan mencari pegulat dan pejudo muda di kompetisi-kompetisi sumo dan judo local. Pelatih mengamati pejudo dan pegulat muda yang potensial untuk direkrut menjadi anggota heya junior.
Jadwal latihan (keiko) di semua heya dimulai pagi hari. Aktivitas latihan di pagi hari ini, disebut asa geiko, biasanya dimulai jam 6.30 biasanya untuk rikishi yang paling junior, dan rikishi yang senior mulai ikut latihan pada sekitar jam 8 pagi. Hampir semua heya ini bisa dikunjungi, terutama untuk melihat asa geiko, dengan syarat harus memberitahu jauh hari sebelumnya dan juga bagi orang asing harus didampingi oleh guide yang bisa berbahasa asing agar pengunjung bisa memahami dan mentaati aturan selama berkunjung dan melihat para rishiki melakukan latihan pagi.
Aturan umumnya bagi yang ingin mengunjungi heya dan menyaksikan asa geiko adalah tidak boleh ribut dan menggangu konsentrasi para rishiki yang sedang berlatih. Tidak boleh makan, minum apalagi merokok di dalam heya. Tidak boleh masuk ke dalam lapangan/gelanggang (area berpasir) tempat para rishiki melakukan latihan.
Bersama Chiyoda Friendship sebagai event organizer, pagi tadi saya sempat mengunjungi shikihide heya salah satu heya yang berada di luar kota Tokyo, tepatnya di Ibaraki ken. Karena ingin menyaksikan latihan pagi dan perjalanan dari Tokyo ke Ibaraki sekitar 1,5 jam menggunakan kereta, masih jam 6 pagi saya sudah berangkat ke stasiun Nippori Tokyo, untuk berkumpul dengan teman-teman yang akan berangkat ke Ibaraki. Dari Nippori eki, kami berangkat ke sanuki eki di Ibaraki.
Selama menyaksikan asa geiko, pengunjung boleh mengambil foto dan video. Hari ini adalah latihan terakhir karena mulai besok mereka akan mengikuti turnamen sumo selama 15 hari di Kokugikan Tokyo. Karena latihan terakhir, asa geiko tadi pagi hanya diisi latihan-latihan ringan diakhiri dengan ritual untuk mendapatkan kelancaran dan keberuntungan selama mengikuti turnamen.
Berikut ini foto-foto yang saya jepret ketika mengunjungi asa geiko rishiki di heya tersebut. Terima kasih kepada Friendship Chiyoda.