Entah di negeri sebelah mana, ada penyakit yang tidak dirasakan sakitnya. Saat seorang kawan, begitu banggun pagi tidak lagi sempat ngopi. Tidak lagi sempat menikmati pemandangan pagi, bahkan berzikir untuk mengingat kebesaran Allah SWT. Bangun pagi, mandi lalu bergegas mengejar dunia. Sibuk sekali. Hanya dunia yang dipikirkan dan dikejarnya. Seolah-olah tidak ada lagi anugerah-Nya yang bisa dinikmati. Pemandangan indah, bercengkrama, bahkan zikir-sholawat pun dianggap sudah tidak relevan lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL