Tidak dapat dipungkiri, banyak orang lebih senang berkomentara atau bicara. Meninjau jalan rusak di Lampung, dikomentari bahkan dinyinyirin. Silaturahmi politik dibahas. Bahkan orang lain yang tidak ada hubungannya sekalipun ikut dikomentari. Gemar bicara banyak omong. Orang sekarang kayaknya sudah lupa diam.
KEMBALI KE ARTIKEL