Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Ketika Reff Berbicara dengan Dirinya Sendiri

4 Mei 2014   02:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 32 0

Sudah terhitung sekian hari berlalu di tanah rantau orang, tanah tempat berpijak yang bukan tanah kelahiran seorang Reff, banyak pengalaman, pemikiran hingga perasaan yang berkecamuk di hati dan pikiran reff setelah hari berlalu untuk kesekian kalinya. pengalaman, pemikiran dan perasaanyang hadir dan terlahir dari peristiwa keseharian Reff menunggu untuk diresapi, diterima namun sayangnya minim upaya kritis, dimulai dengan idiom yang berkembang secara general melalui sinema sinema di TV,”sungguh menyakitkan rasanya bila merindukan seseorang”, dengan penuh kecurigaan setelah membaca idiom tersebut, Reff tidak rundung percaya, mungkin benar adanya, mungkin juga tidak, terdengar subyektif, tapi memank begitu adanya, seperti pandangan dirinya yang berbeda tapi tetap tidak meninggalkan tekstur dan kontur subyek, “akan lebih menyakitkan bila tidak ada satu orang pun yang kita rindukan”. Kemudian ia menambahkan “karenanya, coba saja anda berani bayangkan bila kita tak pernah merindukan seseorang, kerinduan telah tergerus oleh rutinitas keseharian yang berhasil memalingkan kita dari kerinduan itu sendiri dan berkata,mulai sekarang,jangan pernah merindukan orang lain!”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun