Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menggila Bersama Avanza

4 Januari 2014   10:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 583 4
Entah bagaimana sejarahnya dahulu kami bisa menjadi sahabat yang kental di masa kecil, tepatnya ketika SMP saat kami masih jelek, lugu dan mungkin masih ingusan, sayangnya kami tak punya foto kenangan masa lalu itu. Namun setelah lulus SMP kami semua berpisah, memilih sekolah masing-masing dan persahabatan kami hanya melalui pesan-pesan singkat.

Setelah 8 tahun berpisah, tiba-tiba suatu malam pesan singkat dari sahabat saya paling jauh Sumatra masuk ke handphone saya

“posisi dimana?” saya jawab aja

“di kos”

“alamatnyamana?” lalu sayapun mengetikkan alamat kos dan tiba-tiba kabar mengejutkan datang

“Aku lagi di Yogyakarta, ayo siap-siap 10 menit lagi mubin kesana jemput kamu, kita pergi ke rembang malam ini?”

Tanpa pikir panjang aku pun memasukan beberapa lembar baju ganti ke dalam tas bersiap-siap. Tak lama kemudian suara mobil berhenti tepat di depan kos dan sms pun masuk ke handphone saya dari salah seorang sahabat saya yang lain bernama mubin datang untuk menjemput ku.

“Aku didepan mobil Avanza , ayoo mangkaat” aku lihat teman lelakiku berambut panjang itu melambaikan tangan dari dalam mobil Avanza Aku langsung mengahampirinya dan membuka pintu lalu masuk kedalam Mobil Avanza dengan perasaan gembira dan ceria. "Mubiiiiiinnn, ih muji lagi ke jogja yaaaa?? kapan dia datang?? mau dijogja berapa hari?? mana anaknya?" aku histeris menghujaninya dengan berbagi pertanyaan lalu aku menoleh ke kursi-kursi bagian belakang dan, betapa terkejutnya aku! kenapa seluruh isi mobil ini semua pria berambut gondrong seperti mubin, spontan aku diam lalu memperbaiki posisi dudukku dan diam. Pikiranku melayang bersama imaginasi liarku "Ya tuhan, benarkan ini yang sedang menyetir mobil Avanza adalah temanku mubin, atau jangan-janagan aku salah orang dan akan diculik??" Rasa-rasanya aku ingin mengetik pesan kepada temanku yang lain menanyakan hal ini tapi aku terlalau takut karena di jok belakangku banyak sekali pria berambut panjang dengan tampang mengerikan. Aku berusaha melihat wajahnya memastikan dia adalah temanku, Mubin juga aneh kenapa dia diam saja..... gubrak! aku gaket sekali mubin tiba-tiba bicara dan membuyarkan lamunanku "Aku tak ngeterke cah-cah iki sik yaaa..., mampir kosku dulu ambil barangku" jelasnya "ohh iya..iya..." aku hanya bisa mengiyakan "Ini lhoo cah, ini tu senior kalian lhooo, kok pada dim semua.." Mubin berusaha memecahkan kesunyian di dalam Mobil Avanza dengan mengenalkanku pada teman-temannya, Mubin memang teman sebayaku, namun ia masuk kuliah baru beberapa tahun setelah kelulusannya maka tak heran ia menjadi adik kelasku karena kebetulan ia juga kuliah satu jurusan denganku. "oya? pada kuliah di Komunikasi ni..? kucoba menyambut ramah.. "iya mbak , masa gak pernah lihat aku..." seorang dibelakang menjawabku dengan logat ngapaknya, sontak grrrrrrr seluruh isi mobil menertawakan. Cair lah suasana yang tadinya mencekam menjadi canda-canda yang menggelikan. Ternyata mereka tak ngeri seperti yang kubayangkan justru sangat baik dan ramah serta humoris. Tak lama kemudian sampai di kos Mubin semua teman-temannya turun dan ia hanya mengambil jaz yang ia fungsikan untuk jaket dan mengambil satu tas kecil berisi peralatan mandi. Dengan hanya memakai sarung (layaknya anak pesantren) peci hitam diatas rambut gonrongnya dan sandal jepit hitam ia mulai menyetir mobil Avanza melaju.. "Mubin, kita mau ke rembang kapan?? pagi atau malam ini" "malam ini laaah,.." jawabnya "gapapa nih perjalanan malam-malam gini daaaaaaan kamu beneran pake sarung??" aku berusaha meyakinkannya. Belum sempat ia jawab kita sudah sampai di kontrankan temanku yang lain Wawan, disinilah geng kami yang lain berkumpul. Begitu turun mobil kita langsung histeris rame dan cerita-cerita banyak sekali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun