Akbar mengatakan bahwa Konvensi Partai Golkar di tahun 2004 lebih bermutu dan dinamis. Hal itu dia yakini karena pada saat itu Konvensi dimulai dengan mengusung dukungan dari tingkat daerah bertahap hingga ke pusat. Dan hasilnya menurut Akbar adalah kandidat-kandidat yang sampai sekarang masih pantas menjadi calon presiden, seperti dia, Wiranto, surya Paloh, Prabowo, dan Aburizal Bakrie.
Akbar pada saat itu berkeliling daerah dan melihat antusiasme yang sangat tinggi. Dampaknya menurut Akbar adalah kemenangan Partai Golkar dalam pemilu legislatif yang dilaksanakan kemudian. Akbar Tanjung menjelaskan bahwa pada saat ini konvensi mungkin harus mempunyai inovasi baru.
Akbar Tanjung kemudian merujuk pada pasangan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo yang sudah sejak awal mengumumkan mereka sebagai pasangan calon presiden. Di mata Akbar pasangan ini sangat percaya diri dan bermutu. Percaya diri karena menggebrak di luar tradisi politik yang ada. Bermutu karena hingga saat ini pasangan ini adalah pasangan yang paling kreatif menggunakan kekuatan media massa dalam berbagai ragamnya untuk mengenalkan mereka kepada rakyat di seluruh Indonesia.
Tugas Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo menurut Akbar Tanjung tinggal menggenjot perolehan suara partainya. Satu potensi lain yang bisa menambah kekuatan para calon presiden yang sudah deklarasi adalah adanya uji maeri di Mahkamah Konstitusi tentang penyelenggaraan pemilu dan persyaratan pemilihan presiden. Uji materi yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra, menurut Akbar Tanjung memiliki kemungkinan kuat untuk dikabulkan. Dan jika itu dikabulkan menurut Akbar Tanjung akan membuat guncangan dan persoalan serius di dalam politik Indonesia.
Bagi Akbar Tanjung, Calon Presiden dan Partai Politik saat ini harus mampu meningkatkan citranya di mata publik. Dalam pemilihan legislatif dan presiden nanti peran citra akan sangat penting. Asal menurut Akbar Tanjung yang dimunculkan benar-benar sesuai dengan apa yang dilakukan dan bukan menipu.
===============================