Fa laa taqullahumaa “Uf”[1]. Firman Allah swt yang menyadarkan keputusanku. Enam tahun aku menuntut ilmu di SDI AlFalah. Sekolah milik keluargaku. Jid[2] ku berperan dalam mengembangkan pendidikan yayasan tarbiyah islamiyah Alfalah. H. Kosim Bin H. Nasir. Sekaligus berperan dalam mendidik cucunya mengajarkan ilmu agama sampai sekarang menjadi seperti ini. Aku beruntung mempunyai kakek yang begitu mempunyai wawasan tinggi dalam memahami ilmu agama. Terutama Ilmu Fiqih dan ilmu Tauhid serta Ilmu Alat[3] lainnya. Masa mudanya gigih dalam menuntut ilmu. Hingga masa remaja beliau memutuskan untuk meninggalkan negeri tanah air menuju tanah suci. Bersama teman seperjuangannya KH. Tahir Rahili[4], beliau rela mengarungi dan mengorbankan waktunya selama sebulan di pelayaran hingga sampai di Makkah Almukarramah. Pada waktu itu belum ada pesawat.